Apa yang paling kita cari ?

Aku mencari, kamu mencari, mereka mencari, kita semua  sedang  mencari. Lalu apa yang selama ini kita cari ? bukan harta,bukan pangkat,bukan juga jabatan. sebagian ada yang mencari di lautan padahal dia adanya di puncak gunung, ada yang mencari di gunung padahal dia adanya di dasar lautan, semua orang berbondong bondong mencari dengan segala cara hingga kesetiap sudut dan celah di planet ini. ada yang berusaha membelinya tapi tidak seorangpun yang menjual. ada yang juga rela menukarkan harta,benda,pangkat Dan jabatannya tetapi tidak ada yang  bersedia untuk  merelakan. Untuk sesuatu yang sepele tidak berwujud yang hanya bisa dirasakan dengan hati. Apakah yang kita cari ?
bersambung part 2

Genap Berumur Satu Minggu

7

Tepat hari sabtu tanggal 30, maret 2013  blogvirga.wordpress.com genap berumur satu minggu, sebenarnya tidak pantas jika di katakan genap 1 minggu, akan lebih pantas apabila di dikatakan “ganjil berumur satu minggu”. bilangan dikatakan genap apabila bilangan tersebut habis di bagi 2, ini mutlak wajib di penuhi. maka 1 minggu belum bisa di katakan genap karena jika kita ingin menjabarkannya lagi, 1 minggu berarti  7 hari, jelas 7 hari bukan bilangan genap karena tidak habis dibagi 2.kok saya jadi fokus pada genap ganjil ?. ada yang lebih penting yang ingin saya sampaikan. hari ini adalah ulang tahun blog  saya yang ke 1 minggu,haha nggak enak banget ngomongnya..  saya memberi penghargaan besar kepada diri saya sendiri karena sabar, telaten, dan konsisten dalam merawat blog yang jelek ini,pengalaman mengelola blog satu minggu ini, Insallah akan menjadi guru terbaik dalam mengarungi waktu hari demi hari bulan demi bulan dan tahun demi tahun di masa yang akan datang. tentunya saya akan menjadi saksi pertama sekaligus tokoh pertama yang akan melihat kemajuan blog ini dalam mengarungi waktu. memang belum ada feedback nyata yang saya rasakan hingga hari ini, tapi saya berjanji kepada diri saya sendiri untuk bertahan, tidak latah, tidak sekadar mengikut arus. berusaha menjadi trend-setter bukan sekadar follower. karena saya yakin sesuatu yang saya kerjakan dengan sabar, telaten, dan konsisten akan menghasilkan sesuatu yang besar di kemudian hari,Saya akan bertahan dan terus menulis ! keep writing… keep writing….

Mari Berkawan !

monkey_pigeon_love_friend_cute_picture

Hari ini bangsaku sedang diguncang isu kemanusiaan.negara yang dulu terkenal sopan, hangat kepada setiap tamu undangan kini berubah bak manusia  kesurupan yang menyerang tanpa gerangan, kehidupan berbangsa dan bernegara tak ubahnya seperti medan perang. mereka yang telah dibutakan oleh kekuasaan tak lagi mampu untuk membedakan mana kawan mana lawan , dan di setiap pertempuran tak jarang kawan menjadi lawan, sering mereka menggunkan kawan sebagai korban demi angan-angan. aku manusia yang gila akan ketenangan mengajak kalian mengulurkan tangan dan bergandengan dalam satu tujuan.demi kedamaian kita dimasa mendatang,karena dunia lebih indah dalam kerukunan,mari berkawan !

Malang, 28 maret 2013

“Gagal” Menjadi Mahasiswa

toga1

Indonesia adalah sebuah bangsa dengan minat baca buku terendah di negara Asean. Minat baca buku masyarakat hanya 0,01 % dari total jumlah penduduknya,sangat jauh jika dibandingkan dengan Jepang  45 %  dan Singapura  55 %(kompas.com). Maka jangan heran jika kemampuan menulis mahasiswa Indonesia masih sangat rendah. Membaca ibarat bahan bakar bagi seorang penulis,tanpa membaca penulis akan minim wawasan dan informasi tanpa wawasan dan informasi bagaimana akan  menghasilkan sebuah karya tulis. Menulis merupakan momentum yang tepat bagi mahasiswa untuk menunjukkan eksistensi mereka di bidang keilmuan mereka masing masing, untuk disampaikan kepada masyarakat luas dalam tugas dan fungsi mereka sebagai masyarakat terdidik, Tak cukup sampai di situ, bagi mahasiswa, menulis hukumnya wajib ainsebagai terapi menuju tangga sukses.

Mahasiswa yang tidak dapat menghasilkan karya tulis berarti telah “gagal” menjadi seorang mahasiswa, jadi mahasiswa saja sudah “gagal”kokmasih menunut sukses ? .Jika seseorang sudah menyandang status mahasiswa maka kewajiban untuk menulis sudah didepan mata, menulis dalam bidang apa saja terlebih dalam bidang keahlian mereka,jika itu terlaksana betapa cetar membahannya dunia pendidikan Republik ini bukan tidak mungkin suatu saat akan tercapai “swasembada tenaga intelek dan professional” yang siap di impor ke berbagai negara. Selama ini kita selalu mengimpor “tenaga tenaga pengangguran” yang dengan sedikit sentuhan birokasi makadisulaplah mereka, berubah dari semula pengagguran menjadi embel-embelTKI tapinaasnyabeberapa dari mereka nasibnya berujung dengan tragis.Perlu solusi kongkrit untuk meminimalisir pengiriman pengangguran keluar  negeri dan menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup serta layak sehingga tak perlu sampai menjadi  pembantu di negeri orang.

Mahasiswa sebagai agent of changesudah saatnya untuk bangun dari tidur panjangnya karenatergugah mendengar tangis dan derita bangsanya yang semakin terpuruk setiap harinya,mahasiswa sebagai kaum intelek harus selalu peka dan kritis dengan setiap perubahan yang muncul ditengahmasyarakat,mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyumbangkan ide, ilmu, gagasan, pemikiran, aspirasi dan solusi untuk setiap masalah, tidak jarang masalah itu hadir karena ulah pemimpin kita sendiri yang mengeluarkan ‘kebijakan yang tidak bijak”,untuk itu fungsi mahasiswa sebagai menyalur aspirasi rakyat sangat di harapkan, sedemikian kompleksnya tugas dan peran serta mahasiswa dalam memberi sumbangsih dalam kemajuan bangsa, maka sudah saatnyamahasiswa peduli dengan nasib bangsanya sebagai wujud rasa cinta pada tanah air..

Menulis memang tidak menjamin mahasiswa untuk sukses tetapikesuksesan menuntut mahasiswa untuk selalu menulis. Mungkin dengan tulisan kita tidak dapat merubah apapun,tetapi perubahan akan tampak saat kita mulai menulis. Selain sebagai hobi,kini telah banyak orang menjadikan menulis sebagai profesi karena keuntungan materil terlebih lagi kepuasan batin yang di rasakan ketika dapat menyelesai sebuah tulisan. Tidak kurang kurangnya kompetisi menulis diadakan, akan tetapi peminatnya masih sedikit karena sebagian orang mengaggap menulis itu sulit,mereka menganggap hanya orangberbakatlah yang bisa menulis dan tidak ada kesempatan bagi yang tak mempunyai bakat untuk menulis, tanpa kemauan,kerja keras, belajar, dan berlatih,makamenulis akan selalu menjadi momok tersendiri. Padahal tidak ada seorang bayi pun didunia ini yang dilahirkan denganbakat menulis kecuali bagi mereka yang mempunyai niat untuk terus belajar dan berlatih.karena memang merekasadar bahwa bakat tidak pernah turunkan dari langit.

Bagaimanapun seorang mahasiswa sebagai kaum intelektual yang sejak awal telah di takdirkan untuk menulis harus mampu memberdayakan ilmu yang telah diperolehnya di kampus. Kini semakin mudahdengan kehadiran banyaknya media yang sekarang memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk menyalurkan hasrat menulisnya.Terimalah takdirmu sebagai pelopor generasi penerus, dan agent of change. Dan persiapkan dirimu  untuk  go public !